Dalam celuk tidur
Aku masih ingat kau berdelau dalam memelukmu,
Sepertinya ingatanmu terbuat dari silau kemarau
Dalam tangis
Aku masih tersenyum untuk bunga
Sebab kuratapi dari lambaimu
Kutemukan seribu pesan terbuat luka-luka
Dalam jeri
Aku masih terlibat dalam kicau lidahmu
Hendak membelas tetes air nurani
Diciptanya serupa pulau-pulau merantau
Ta’ pernah menemukan dzikir
Dalam renung
Memang aku masih teringat kau
Sementara pada serial waktu
Ta’ dapat ku dekati lebih dalam
Sebaimana aku telah mendekatiNya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar