Minggu, 16 Mei 2010
Penawar Luka
Dibalik rimbun-rimbun bunga
Yang sebenarnya telah menanggali
Senantiasa menggoresi
Butir-butir darah dalam sekarat senyum
Sebab tenang sujudmu
Terkadang terlalu kuat mendorongnya
Melewati logika tangis gelombang
Berucap Subhanallah
Kini, bawalah aku berziarah
Ketelaga roh cintamu
Yang meniduri tetes lukaku
Dalam tarian cakrawala tua
Masih Teringat Kau
Aku masih ingat kau berdelau dalam memelukmu,
Sepertinya ingatanmu terbuat dari silau kemarau
Dalam tangis
Aku masih tersenyum untuk bunga
Sebab kuratapi dari lambaimu
Kutemukan seribu pesan terbuat luka-luka
Dalam jeri
Aku masih terlibat dalam kicau lidahmu
Hendak membelas tetes air nurani
Diciptanya serupa pulau-pulau merantau
Ta’ pernah menemukan dzikir
Dalam renung
Memang aku masih teringat kau
Sementara pada serial waktu
Ta’ dapat ku dekati lebih dalam
Sebaimana aku telah mendekatiNya
LaLang
Sendiri dalm angna yang ta’ berduri
Walaupun ku tau, kau ta’ kan menolehku dengan segala kesederhanaanku
Disaat ku berlari tu’ meraih tanganmu
Kaupun seakan ta’ mau berlalu
Dan kau jamah jiwa yang fana ini dengan senyum manismu
Dusaat kita akan berpadu
Memasrahkan hati untuk menyatu
Lalang yang ta’ dipupukpun tumbuh subur
Membuat kau bimbang dengan langkahmu
Dirimupun berhenti tu’ melangkah
Seolah mencari ladang yang berlalang
Walau harus perih di hati menyapa
Membuat dirimu tidak lagi tenang
Walau lalang yang ta’ dipupuk tumbuh subur
Kuingin bungaku senantiasa tetap mekar
Tu’ menemani tidurku bila malam nanti
Dan membangunkanku saat pagi
Jumat, 14 Mei 2010
Kesalahan kita
Ku ulang kesalahanku,
Kesalahan kita,
Kesalahan yang selalu kita gores … ini salah mu atau hanya kesalah pahaman ku semata?
Kepercayaanku utuh sepenuhnya padamu, kini hancurlah sudah tanpa bekas
Kau gores lagi luka itu
Meski kau berada pada Pulau Garam
Ta’ seharusnya kau hujankan aku dengan air garam
Perih pedih menusuk kalbu ketanangan jiwa
Kau katakan, cinta
Padahal kau yang ta’ setia
Kau bilang, sayang
Lama-lama kau menghilang
Cintaku yang tumbuh menghijau
Kini jadi santapan si Jago merah
Amarahmu dan ku
Terpancing dalam gelombang
Berderu …
Ta’ bersuara, namun memekakkan telinga
Kau yang haus akan ilmu Al-Qur’an
Yang merangkak jauh nan diseberang Jawa
Yang dulu berkata “jagalah cintamu hanya untuk hidupku”
Yang ajarkanaku cinta dan kasih
Kini hilang entah kemana …
Dusta nestapa terdengar perih bila terus terngiang dalam relung
Hatimu yang dulu ada untukku kini tinggallah puing-puing kehancuran
Kau ta’ akan pernah kembali dalam pelukku
Ku ta’ akan memintamu kembali
Munafik …. Ternyata … Tapi, Kau masih ku sayang...
Esensi Cinta
Esensi mencintai adalah menemukan seorang yang tepat sebagai pasangan bagi emosi, social, spiritual dan pemikiran kita.sehingga kita bias mencintai seseorang secara sempurna pada orang yang pada hakikatnya takkan pernah sempurna. Sejatinya orang yang memiliki cinta yang sempurna tidak akan mengakui kesempurnaan cintanya. Sayangnya saya tidak pernah mensyukuri kesempurnaan cintanya…
wanita
wanita...
Malam dingin senyap menyapa penuh gelisah ta’ terkira
Kebimbangan jiwa melawan suratanNya
Seakan tiada yang dimengerti untuk perjalanan suatu hidup
Akan dibawa kemana?, entah !
Tiada yang tau…
Hanya skenarioNya, Ia yang membuat
Kita hanya lakon sebuah cerita yang akan binasa begitu saja saat suatu hari akan lalap semua yang ada
Tangisan, derit suara ta’ kudengarkan lagi
Karna kepenatan memenuhi pendengaran
Wanita-wanita penjual diri bimbang, “apa yang sedang terjadi ?”
Berhamburan, kesana-kemari ta’ tentu arah
Ta’ temukan tempat selubang semutpun untuk berlindung dari kejaran maut
Pasrah !
Inilah akhir dari cerita yang telah tertulis rapi di atas langit Laukhul Makhfudz
Wanita sebagai peran utama dalam ending
Tapi mengapa harus wanita ?
Begitu hinakah derajat wanita pada zaman akhir itu ?
Mengapa harus wanita yang dipergunakan untuk kehancuran zaman ?
Ta’ adakah makhluk lain ciptaanNya selain wanita ?
Wanita begitu mulia dimata Baginda Nabi Rasulullah SAW
Wanita mempunyai surga
Indahnya dunia ada pada diri setiap wanita yang shalihah
Tapi mengapa harus para hawa yang akan merusak semua? mengapa ?
Na’udzubillahimindzalik ……………..
Semoga Engkau tetap melindungi hambaMu yang ingin dekat padaMu ya Allah ………